Selayang
Komunitas Teater Pelajar (KATAPEL)
Lombok Timur
Berawal
dari pertemuanku dengan kawan lama “Cak Rur”, begitulah nama akrabnya dipanggil
beberapa teman dikampung, orang yang terbilang sangat aktif di dunia
berkesenian (teater) ini menggodsaya dengan beberapa pertanyaan tentang
kegiatan DK-Lotim (Dewan Kesenian Lotim). Jelas saja saya tidak bisa
menjawabnya sebab sampai saat ia bertanya, tidak ada kegiatan berjalan hanya
terprogram (seperti para pejabat saja).
Di lain
tempat kami bertemu kembali, kali ini dengan jumlah yang lebih banyak, hal
tersebut tentu membuat saya berpikir bahwa apa yang akan kami bicarakan akan
lebih serius. Tak lama setelah basa-basi pertemuan, ia bercerita tentang
beberapa kegiatan kesenian yang dijalankan oleh anak-anak pelajar SMA, saya pun
kemudian terdiam merenung dan mencoba mencetuskan sebuah ide bernama Komunitas
Teater Pelajar (KATAPEL) yang bermaksud untuk menyatukan semua jenis kesenian
di sekolah, tentu saja yang diikuti oleh siswa, dari SD-SMA, hanya saja karena
belum ada SD jadi kegiatan ini digabungkan hanya SMP dan SMA. Alhasil, kegiatan
tersebut terjadi dengan pentas perdana mereka yang berjudul “reinkarnasi”,
sebuah pentas kolaborasi antara musik, puisi dan drama “sebut saja performance
art”. Selain perjalanan tersebut. Dalam perkembangannya kemudian, KATAPEL
mencoba mendirikan HALTE SASTRA sebagai bukti keseriusan mereka dalam memajukan
dunia kesenian yang ada di daerah khususnya lombok timur.
Sebagai
langkah selanjutnya, KATAPEL berencana akan menggandeng semua osis di lombok
timur untuk menyatukan barisan agar kesenian lebih dihargai dan dilirik oleh
orang-orang yang seharusnya memang peduli dengan semua itu, kemudian rencana
itu tidak akan berhenti sampai di sini, komunitas berencana untuk mengadakan
festival budaya sebagai langkah awal pelestarian budaya, ide ini terlintas dari
keyakinan komunitas dan rasa miris akan “anak-anak sasak yang kurang tahu,
bahkan tidak tahu tentang budaya mereka sendiri”. Sebagai harapan dari
komunitas ini adalah semoga saja kesenian lombok timur berhasil menggantung di
dunia sampai semua orang berhasil melihat dan menangkapnya.
| Yogi S. Memeth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar